Bagaimana cara membangun channel untuk vlogger

Bagaimana cara membangun channel untuk vlogger

serbaserbidunia.web.id – Bagaimana cara membangun channel untuk vlogger, Bagaimana tips dan triknya? Kali ini serbaserbidunia akan membahas tips dan trik membangun nama channel untuk vlogger. Mari simak informasi berikut ini.

Nama Channel Untuk Vlogger
Di Indonesia, menjadi seorang vlogger bisa dibilang gampang-gampang sulit. Pasalnya, seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial media, banyak orang yang ingin menjadi terkenal dengan meng-upload video, baik tentang keseharian atau suatu scene yang telah di-setting sedemikian rupa. Untuk itu, nama channel yang dipilih harus memenuhi selera masyarakat.

Baca juga : Cara Menaikan View Video Youtube

Selain memilih nama channel, terdapat pula cara-cara yang harus ditempuh agar vlog bisa tetap populer. Dalam mempertahankan nama channel, vlogger perlu terus belajar dari vlogger lain yang lebih senior. Konsentrasi jenis vlog juga perlu disesuaikan dengan karakter diri sendiri serta selera masyarakat. Agar titik temu ini bisa tercapai, segala jenis research juga wajib ditempuh. Oleh karena itu, hanya orang-orang kuatlah yang bisa menjadi vlogger sukses dalam jangka waktu lama.

Vlogger Terkenal Dunia
Tidak hanya di Indonesia, menjadi vlogger juga dinilai bergengsi tinggi oleh banyak orang di dunia terutama penduduk dunia maya. Mulai dari vlogger asal Amerika, Jepang, India, hingga Indonesia menjadi terkenal karena kecakapan dan keberuntungan yang dimilikinya. Berikut adalah 15 nama vlogger terkenal dunia dan jenis video yang di-upload-nya.

  1. Estée Lalonde AKA Essie Button – vlogger traveler berwajah cantik
  2. Caspar Lee – vlogger video prank
  3. Anna May Fox – vlogger video tutorial make up ekstrim
  4. Shirley B. Eniang – beauty vlogger
  5. Lex Croucher – vlogger “Dumb Internet Videos”
  6. Sprinkle of Glitter AKA Louise Pentland – vlogger interior
  7. Fathia Izzati – vlogger bahasa yang mampu menirukan aneka aksen dan logat
  8. Amber Kirk – Ford – vlogger aneka cara unik menghadapi keseharian
  9. Joe Sugg – vlogger penerima challenge dari para subscribers nya
  10. Jackson and Finn Harries – vlogger olahraga ekstrim
  11. Raditya Dika – vlogger video stand up comedy dan film pendek ber-genre humor
  12. Dan Howell – vlogger materi ilmu pengetahuan yang dikemas secara kekinian
  13. Charlie McDonnell – vlogger musisi yang agak nyentrik
  14. Weylie Hoang – vlogger unik yang mengusung tema-tema kehidupan wanita
  15. Laci Green – vlogger penguak rahasia tubuh wanita secara ilmiah
  16. Bethany Mota – vlogger yang terkenal sebagai chef cantik berbakat
  17. Dianna Cowan AKA Physics Girl – vlogger yang terobsesi untuk memandang dunia dari kacamata fisika.

Tips dan Trik Membangun Nama Channel Untuk Vlogger
Bagi para vlogger, sangat penting untuk membangun nama channel-nya. Selain membutuhkan keteguhan dan keuletan, masih banyak agenda yang harus dilakukan. Berikut ini adalah 10 tips membangun nama channel untuk para vlogger.

Tips 1: Buat Nama Yang Mudah Diingat
Nama yang catchy diyakini dapat meningkatkan jumlah subscribers karena mudah diingat. Dengan memiliki nama tertentu seorang vlogger akan bisa mengenalkan dirinya sebagai seorang tokoh yang berbeda dari vlogger lainnya. Hal ini akan memunculkan identitas dan ciri khas yang tidak mudah dibentuk.

Semua vlogger pasti memiliki idola atau panutan yang menginspirasinya menjadi vlogger. Dengan jumlah frekuensi menonton yang cukup tinggi, maka secara tidak sadar ada beberapa kemiripan dari segi gaya, efek suara atau plot cerita. Hal inilah yang harus dihindari. Jika memungkinkan, buat image yang jauh berbeda dengan idola agar tidak banyak terpengaruh gayanya.

Tips 2: Keunikan Adalah Nilai Jual Vlog
Semakin unik sebuah vlog, maka semakin menarik pula tampilannya. Rata-rata viewers vlog pasti sering melihat tampilan vlog. Jika terlihat sama saja atau tidak unik, maka bisa jadi subscribers-nya tidak bertambah karena sudah bosan dengan gaya yang itu-itu saja. Jadi, sebisa mungkin vlog harus dibuat unik misalnya memakai kostum tertentu, efek suara termodifikasi, atau plot yang tidak dapat ditebak.

Tips 3: Pengucapan Nama Channel Harus Mudah dan Tidak “Ribet”
Ambil nama yang mudah dibaca atau dieja. Ingat, nama unik bukan berarti aneh dan sulit diartikulasikan. Apabila nama yang dimiliki sudah digunakan vlogger terdahulu, gunakan penggalan nama yang lain dan baru. Banyak vlogger yang sukses dengan memakai nama asli tanpa banyak kata-kata “alay”. Contohnya saja Bayu Skak yang menggunakan nama Bayu sebagai panggilannya dan ditambah kata Skak dari singkatan “Sekumpulan Arek Kesel” dalam Bahasa Jawa yang artinya sekumpulan anak-anak (remaja) lelah.

Tips 4: Membangun Hubungan Baik Dengan Vlogger Lain
Banyak vlogger yang melejit ketenarannya karena berteman dengan vlogger yang lebih senior. Hal ini tentu sah dan positif-positif saja selama masing-masing vlogger memiliki ciri khas dan kreativitas sendiri sesuai kepribadiannya. Salah satu vlogger yang dengan humble membuka pertemanan bersama vlogger lain adalah Raditya Dika.

Sebagai pioneer stand up comedy di Indonesia, Raditya Dika yang sukses menerbitkan buku best seller itu justru sering menjalin kerja sama dengan melibatkan vlogger seperti Bayu Skak dan Babe Cabitha di filmnya. Tentu hal ini menjadi semacam simbiosis mutualisme karena film Raditya Dika menjadi box office yang lebih menarik dan vlogger-vlogger tersebut juga lebih terkenal.

Tips 5: Terus Mengupgrade Kemampuan Vlogging
Kemampuan vlogging yang diperoleh seseorang bisa diakses lewat internet, video tutorial, rekan, otodidak, atau bahkan jurusan sekolah dan kuliah. Diluar asal muasal ilmu tersebut diperoleh, kemampuan vlogging harus di-upgrade.

Contoh vlogger yang videonya terus mengalami peningkatan kualitas dari waktu ke waktu adalah Nahdiya Paramita. Vlogger cantik ini merupakan salah satu parameter yang men-cover lagu dengan bahasa isyarat. Tidak hanya semakin diminati anak muda yang seumuran dengannya, guru-guru SLB dan penggiat disabilitas pun merasa sangat terbantu dengan vlog yang dibuatnya.

Tips 6: Pertahankan Kontinuitas dan Konsistensi Isi Vlog
Isi vlog yang mulai dicintai para subscribers akan membuatnya dirindukan. Dengan adanya jadwal teratur, maka pengikut tidak akan sampai merasa kecewa. Mengapa pengikut vlog tidak boleh dikecewakan? Seperti seseorang yang berjualan di toko, pembeli adalah raja. Jika pembeli merasakan pelayanan yang kurang memuaskan, maka akan menimbulkan komplain dan berujung pada hilangnya customer.

Begitu pula dengan vlog. Viewers dalam hal ini dapat dikatakan sebagai pembeli. Dengan kekecewaan viewers akibat jadwal tayang tidak menentu atau kualitas video menurun, maka jangan salahkan jika mereka mengklik “unlike” atau “unfollow”. Perlu digarisbawahi, kualitas video dalam hal ini bukan hanya tentang kualitas teknis, tetapi juga pesan yang terkandung dalam cerita.

Misalnya jika vlogger memilih gaya humoris, maka jangan sampai humor dalam video hilang atau menginggung SARA. Sikap netral yang tidak mengarah bisa dicontoh dari vlogger Raditya Dika. Karena kecerdasannya, pria ini mampu mengesampingkan segala pemikiran provokatif yang bisa mengganggu atau menyinggung subscribers-nya.

Tips 7: Kualitas Video dan Tampilan
Agar nama channel semakin terkenal dan nyaman untuk diakses semua orang, sangat penting bagi para vlogger untuk mempertahankan kualitas video. Saat ini video yang baik dan enak dilihat adalah video berkualitas HD (High Definition). Jadi, jika kualitasnya masih kurang, vlogger bisa meminta bantuan pada orang-orang yang memang bisa diandalkan dalam mengatur vlog sedemikian rupa.

Video yang mengandung pesan baik jika kualitas visualnya buruk maka akan seperti makanan enak yang hanya dibungkus kertas koran atau plastik buram. Kualitasnya akan menurun dan bisa membuat viewers kehilangan keinginan untuk mengklik lebih lanjut. Vlogger yang baik adalah seseorang dengan kemampuan untuk menyeimbangkan kualitas isi pesan video dengan frame nya.

Tips 8: Jangan Melupakan Audio
Audio adalah salah satu hal yang berperan penting bagi daya tarik vlog. Musik latar belakang, efek suara, serta audio khas di bagian pembuka dan penutup video sangat penting agar video lebih dapat diingat. Karena jumlah vlogger kreatif sudah semakin meningkat, maka harus ada jati diri yang unik, baru, fresh dan tidak membosankan.

Contoh-contoh vlogger dengan ciri khas audionya adalah Eka Gustiwana, Lastday Production, dan Edho Zell. Eka Gustiwana memiliki ciri khas audio mengubah perkataan seseorang seperti pidato, quotes dan wawancara infotainment menjadi lagu yang kaya makna dan menghibur. Lastday Production mengambil spesifikasi film pendek yang efek suaranya diistilahkan “nonjok banget” oleh para viewers. Sedangkan Edho Zell, telah berjasa mengocok perut ribuan penonton karena suara khas video berupa parodi musik pop masa kini.

Tips 9: Terapkan Watermark Sebagai Branding
Pada beberapa sosial media, sering ada akun yang sering melakukan reupload. Sebenarnya meng-upload video orang lain tidak masalah tetapi dengan mempedulikan asas-asas copyright. Oleh karena itu, pada setiap vlog sebaiknya dicantumkan pula watermark yang jelas, siapa pencipta dan bagaimana credit-nya. Jadi, jika ada yang me-reupload video tersebut, akan lebih banyak viewers didapatkan serta berfungsi pula sebagai langkah branding.

Tips 10: Jalin Komunikasi Dengan Viewers
Jika ada pengunjung yang meninggalkan jejak berupa komentar, maka sangat dianjurkan bagi para vlogger untuk memberikan feedback. Dengan adanya umpan balik atau balasan dari vlogger, ada dua keuntungan yang dapat diperoleh. Pertama, viewers yang memberikan komentar akan semakin menilai positif pada vlogger. Kedua, para viewers lainnya akan juga merasa bahwa si pembuat vlog adalah figur entertainer yang memiliki jiwa positif.

Namun, menjalin komunikasi dengan viewers juga harus dibatasi. Hal ini berkaitan dengan isu dan gossip yang bisa bersifat destruktif. Pastikan pembahasan hanya seputar vlog saja tanpa menyinggung privasi. Jangan sampai terjalin hubungan yang terlalu dekat. Gunakan bahasa sederhana dengan membicarakan masalah yang ada di “permukaan”.

Membangun Nama Channel Diri Sendiri
Bukan hal yang tidak mungkin untuk bisa tetap eksis mengembangkan nama sebuah channel vlog. Tinggal bagaimana seseorang mau belajar dan terus mengaktualisasikan diri. Berpikirlah terbuka saat menerima kritikan karena sehebat apapun seseorang di sosial media, pasti ada saja pihak yang menjadi haters. Tinggal seberapa niat vlogger membuat nama channel vlog pribadi semakin gemilang.

Related posts

Leave a Comment