Beragam Tradisi Unik dari Berbagai Dunia

Beragam Tradisi Unik dari Berbagai Dunia

Serbaserbidunia.web.id – Millennials yang suka melancong ke luar negeri, tidak ada salahnya untuk datang disaat perayaan tradisi beberapa negara ini dimulai. Selain unik dan penuh makna, kamu bisa mengabadikan momen indah bersama keluarga atau orang yang disayang. Sehingga memberikan kesan yang selalu mudah diingat kapan pun. Berikut akan kami bahas mengenai beragam tradisi unik dari berbagai belahan dunia yang bisa buat kamu kepengen ikutan. Mau tahu? Yuk, simak.

1. Hanami, Jepang
Sudah tahukan, julukan negara Jepang adalah negeri bunga sakura. Ternyata ada tradisi unik lho yang berkaitan dengan bunga berbentuk kecil nan indah ini. Biasa disebut dengan Hanami.

Tradisi kuno masyarakat Jepang ini dilakukan dengan menikmati bunga sakura yang sedang mekar, sekitar pertengahan bulan Maret dan berlangsung sampai awal bulan Mei. Selain menikmati keindahan bunga sakura, masyarakat Jepang umumnya akan melakukan kegiatan seperti berkumpul bersama keluarga, sanak saudara atau teman dibawah pohon sakura.

2. Yee Peng, Thailand
Thailand, negara yang mayoritas beragama Budha memiliki tradisi yang sering disebut Yee Peng. Semacam pelepasan lentera yang bercahaya ke udara sepanjang malam.

Melepas lentera melambangkan melepaskan semua penyakit dan kemalangan di tahun sebelumnya. Umat Budha percaya ketika kita membuat sebuah harapan saat menyalakan lentera, akan menjadi kenyataan bagi kamu yang selalu berbuat baik.

Buat millennials yang hendak datang pada momen ini, tunggu hingga bulan November tiba ya.

3. Cimburijada, Bosnia
Di Bosnia, menyajikan tradisi unik terutama untuk kamu pecinta kuliner. Cimburijada, tradisi makan telur orak-arik gratis di masak dalam wadah besar yang biasa dilakukan masyarakat Bosnia disebuah taman kota di tepi sungai. Tradisi ini berlangsung setiap bulan maret pada musim semi.

Banyak wisatawan baik dari manca negara maupun domestik yang mengikuti perayaan Cimburijada. Alasan tradisi ini menggunakan telur, karena sebagai simbol kehidupan baru, saat musim baru dimulai.

4. La Tomatina, Spanyol
La Tomatina, tradisi perang menggunakan tomat yang sudah turun temurun di negara Spanyol. Tradisi ini dimulai pada tahun 1945 dan telah dirayakan secara konsisten. La Tomatina adalah festival yang mengarah ke pertarungan makanan berstatus negara terbesar.

Setiap tahun, sekitar 40.000 peminat tomat turun di kota kecil Moríol di Mediterania untuk saling melempar tomat. Buat kamu yang ingin ikut berpartisipasi dalam perang La Tomatino jangan lupa bawa baju ganti dan kaca mata renang untuk melindungi mata kamu dari percikan tomat. Tradisi La Tomatino bisa kamu nikmati pada bulan Agustus.

5. Lantern Floating, Hawaii
Hampir sama seperti Yee Peng, tradisi lepas lentera di Thailand di Hawaii ada tradisi Lantern Floating di yakni melepaskan lentera ke pantai. Sebelum melepas lentera, bagi siapa saja yang ikut bergabung dalam perayaan ini akan menuliskan beberapa kalimat kepada seseorang yang mereka cintai dan telah berpulang pada Tuhan.

Wujud ucapan terimakasih atau rasa sayang. Selain itu, mereka dapat menuliskan harapan mereka untuk masa depan. Tujuan Lantern Floating Hawaii adalah untuk memberikan semua momen pribadi untuk mengingat, merenungkan, dan mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah pergi sebelum kita.

Perayaan ini berlangsung setiap bulan Mei. Untuk tahun ini, akan jatuh pada tanggal 28 Mei.

6. Maslenitsa, Rusia
Tanggal 12 dan 18 Februari lalu, masyarakat Rusia telah merayakan tradisi kuno mereka yang sering di sebut Maslenitsa. Perayaan dimulai dengan pembakaran sosok jerami musim dingin yang dihiasi potongan-potongan kain, dan dipasang pada tiang yang sebelumnya dikenal sebagai Kostroma.

Selain itu tradisi ini menawarkan pancake gratis yang diberikan kepada warga yang kurang mampu. Perayaan Maslenitsa sebagai penyambutan musim semi dan tentang bagaimana menghidupkan kembali alam dan karunia kehangatan yang cerah.

Baca Juga : Hewan dengan Kebiasaan Makan Paling Unik di Dunia

7. Tulip Time, Belanda
Tulip time adalah tradisi perayaan bunga tulip yang mekar. Tahun ini, tepat pada tanggal 5 hingga 13 Mei. Masyarakat Belanda akan merayakannya dengan menggelar parade bunga tulip seperti berkeliling jalanan kota dengan menggunakan pakaian tradisional Belanda, menari berpasangan dan bernyanyi nyanyian Belanda.

Kota Belanda memiliki ribuan tulip yang berjejer di jalanan dan di kebun tulip khusus di seluruh kota.

8. Holi Color, India
Festival Holi memperingati kemenangan kebaikan atas kejahatan, yang diakibatkan oleh pembakaran dan penghancuran Iblis bernama Holika. Hal ini dimungkinkan melalui pengabdian yang tak tergoyahkan kepada dewa pelestarian Hindu, Lord Wisnu.

Holi mendapat namanya sebagai “Festival Warna” dari Lord Krishna, sebuah reinkarnasi dari Dewa Vishnu, yang suka bermain pranks pada gadis-gadis desa dengan membasahi mereka dengan air dan warna. Festival menandai akhir musim dingin dan kelimpahan musim panen musim semi mendatang. Tahun ini, perayaan Holi Color akan berlangsung pada tanggal 1 dan 2 Maret.

9. Cheese Rolling Race, Inggris
Cheese Rolling Race, tradisi berebut roda keju dalam balapan. Tradisi ini berlangsung setiap tahun di Inggris dan telah ada selama lebih dari 200 tahun. Bagi jiwa pemberani yang mengikuti tradisi ini, bersaing dalam Rolling Cheese tahunan di Cooper’s Hill-Gloucestershire adalah proposisi yang berisiko.

Tradisi Cheese Rolling Race diselenggarakan setiap bulan Mei. Untuk tahun ini, akan jatuh pada tanggal 28 Mei.

10. Battle of the Oranges, Italia
Jika di Spanyol pertarungan menggunakan tomat, lain halnya dengan negara asal Pizza Italia. Pada Februari tangga 10 dan 13, masyarakat Italia merayakan pertarungan jeruk. Menurut sebuah legenda yang berasal dari abad ke-12, Violetta, putri penggilingan lokal, terikat oleh hukum feodal untuk menghabiskan malam pernikahannya dengan penguasa jahat kota tersebut.

Untuk menyelamatkan kehormatannya karena menikah dengan penguasa jahat, dia memenggal kepala bangsawan itu dan membebaskan Ivrea dari tiraninya. Pada tahun 1930-an gadis-gadis lokal mulai membuang jeruk beserta bunga dari balkon mereka ke gerbong kereta karnaval sehingga anak laki-laki akan memperhatikannya.

Seiring berjalannya waktu, isyarat ini menjadi ajang duel dan kemudian pertarungan makanan nyata antara pelontar jeruk di jalanan.

Related posts

Leave a Comment