Serbaserbidunia.web.id – Pemerintah dan pakar teknologi dunia terus menjalin kerja sama dalam upaya menanggulangi penyebaran virus corona. Salah satunya dengan melahirkan produk teknologi baru atau memodifikasi produk lama yang dapat dimanfaatkan untuk melawan COVID-19.
Sejumlah produk teknologi itu diklaim ampuh atau setidaknya berkontribusi menanggulangi COVID-19. Sebagian produk tersebut berkembang baru-baru ini, terutama sejak maraknya penggunaan ponsel pintar. Meskipun belakangan muncul kekhawatiran adanya pelanggaran privasi, produk itu tetap digunakan dengan jaminan tetap menjaga kerahasiaan data. Apa saja produk teknologi yang dipakai untuk melawan COVID-19 itu? Berikut ini ulasannya.
1. Kecerdasan Buatan yang mampu mendiagnosis virus dan mengidentifikasi penyebarannya
Perusahaan rintisan asal Kanada, BlueDot, mengembangkan teknologi kecerdasan buatan atau AI yang mampu melacak risiko penyebaran penyakit menular. Teknologi ini mampu melacak virus dan memprediksi penyebarannya dengan cara menganalisis informasi yang diperoleh dari berita, percakapan di media sosial, dan dokumen pemerintah. Kecerdasan buatan ini diklaim selangkah lebih maju dalam menyampaikan peringatan dibandingkan dengan pengumuman WHO.
Pemanfaatan AI juga dilakukan perusahaan asal Tiongkok, SenseTime. Perusahaan ini menciptakan sebuah sistem yang mampu mendeteksi suhu tubuh manusia dan mengidentifikasi gejala demam lewat teknologi pengenalan wajah. Di Provinsi Sichuan, pemerintah setempat juga memanfaatkan teknologi sejenis untuk mendeteksi demam dengan memanfaatkan perangkat teknologi bernama “smart helmets.”
2. Robot yang berperan mencegah penularan COVID-19
Sebagai negara dengan tingkat infeksi virus corona tertinggi kedua di Eropa, nyawa tenaga medis di Italia begitu terancam. Selain faktor kelelahan karena harus menangani ribuan pasien, mereka juga dihadapkan pada terbatasnya perlengkapan pelindung diri. Dengan begitu, kehadiran robot perawat tentu menjadi berkah tersendiri.
Robot bernama Tommy di sebuah rumah sakit wilayah Lombardy, secara leluasa, bisa keluar masuk ruang pasien positif COVID-19 tanpa perlu mengenakan masker dan alat pelindung diri. Robot ini juga bisa memfasilitasi komunikasi dokter dengan pasien. Adapun di Denmark, sebuah robot otomatis mampu melakukan disinfeksi ruang perawatan rumah sakit dengan teknologi sinar ultraviolet.
Baca Juga : Destinasi Virtual Terbaik Di New York
3. Aplikasi ponsel yang mampu melacak jejak penyebaran COVID-19
Singapura diakui sebagai negara yang berhasil menekan penyebaran virus corona. Rupanya capaian itu tidak bisa dipisahkan dengan aplikasi ponsel bernama TraceTogether. Aplikasi ini mampu melacak penyebaran virus corona berdasarkan riwayat perjalanan mereka yang terpapar COVID-19. Hebatnya, lewat aplikasi ini, penggunanya bisa memperoleh peringatan perihal wilayah dan orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi virus.
Warga di Korea Selatan juga wajib mengunduh sebuah aplikasi di ponsel mereka. Aplikasi itu mampu melacak jejak dan merekam riwayat interaksi sosial penggunanya. Mobile App ini juga bisa menampilkan peta sebaran virus corona di sekitar tempat tinggal penggunanya.
4. Drone yang bisa mengantar kebutuhan medis dan berperan sebagai penegak hukum
Terra Drone begitu terkenal di periode awal penyebaran COVID-19 di Tiongkok. Perangkat teknologi ini mampu menjembatani rumah sakit dengan kediaman warga untuk mengantarkan kebutuhan medis. Drone ini bisa mengantarkan sampel yang dibutuhkan rumah sakit.
Adapun di Inggris, Spanyol dan Prancis, drone dimanfaatkan untuk menegakkan aturan karantina wilayah. Alat ini dipakai untuk mengingatkan warga agar mematuhi kebijakan pemerintah dengan pengeras suara yang tersemat pada drone. Meskipun penggunaan drone ini banyak menuai kritik karena mengganggu kebebasan warga, pesan peringatan yang disampaikan tetap membawa pengaruh positif.
5. CCTV yang mampu memonitor pergerakan warga, terutama mereka yang menjalani karantina mandiri
Dengan fasilitas kamera tersembunyi yang terpasang di banyak tempat, Tiongkok tentu tidak sulit untuk memonitor pergerakan warganya. Khusus di tengah pandemi COVID-19, pemerintah setempat mengarahkan CCTV ke apartemen warga yang sedang menjalani karantina mandiri.
Pemanfaatan rekaman CCTV juga dilakukan Pemerintah Korea Selatan. Dengan menggabungkan data rekaman kamera tersembunyi dan data kartu kredit, pemerintah mampu melacak riwayat perjalanan warganya. Langkah serupa juga dilakukan pemerintah setempat di Singapura.
Asal tidak ada penyalahgunaan data pribadi, pemanfaatan teknologi begitu berguna di tengah pandemi virus corona.