Teori Konspirasi Aneh dan Paling Banyak Dipercayai

Teori Konspirasi Aneh dan Paling Banyak Dipercayai

Teori Konspirasi Aneh dan Paling Banyak Dipercayai – Mungkin anda sudah pernah membaca artikel serupa atau sejenis,tapi artikel ini berbeda karena sudah kami ambil dari sumber terpercaya , berikut mengenai teori konspirasi aneh dan paling banayk dipercayai.

Dunia sains adalah dunia yang dinamis. Sebab, sains berdiri pada posisi yang netral dan tidak memihak secara politis. Dalam beberapa kasus, teori sains yang pernah digagas pernah mengalami kesalahan dan sains sangat terbuka untuk menerima koreksi.

Sains juga sangat terbuka terhadap segala kemungkinan yang disimpulkan dalam sebuah pengamatan, hipotesis, bahkan teori. Teori yang terbukti salah hanya bisa digugurkan oleh teori baru yang lebih valid dan mendekati sempurna.

Nah, bagi pencinta sains, kamu pastinya pernah mendengar tentang teori-teori aneh yang dulu pernah diyakini kebenarannya secara mutlak. Yuk, kita ulas bersama tentang teori-teori aneh tersebut.

1. Teori yang menyatakan bahwa kucing adalah mata-mata makhluk asing’

Entah dari mana teori aneh ini berasal. Yang jelas, pada zaman dulu, sekitar abad ke-9, kucing pernah dianggap sebagai jelmaan makhluk jadi-jadian. Sebetulnya, bukan hanya kucing, hewan lain semacam anjing, serigala, dan burung gagak juga tak luput masuk ke dalam teori ini.

Uniknya, pada zaman modern, teori ini “naik kelas”. Jika dulu kucing dipercaya sebagai jelmaan makhluk jadi-jadian, kini kucing dianggap sebagai mata-mata alien (makhluk asing). Hal ini terjadi karena mata kucing memiliki pola berbeda dengan hewan-hewan mamalia lainnya sehingga dianggap dapat merekam kehidupan Bumi.

Namun, benarkah mata kucing memang sehebat itu? Tentu tidak! Seperti ditulis dalam Live Science, mata kucing memang memiliki bidang pandang yang luas yakni mencapai 200 derajat. Mata kucing juga memiliki jangkauan penglihatan yang lebih tajam sehingga akan terlihat sedikit menyeramkan manakala ia mengatur cahaya yang masuk.

Dengan segala kehebatan mata kucing tersebut, tidak lantas membuatnya menjadi mata-mata alien. Lagi pula, masih ada hewan-hewan lain yang memiliki penglihatan jauh lebih tajam dibandingkan dengan kucing rumahan.

So, teori yang menyatakan bahwa kucing adalah mata-mata alien otomatis gugur dengan sendirinya. Hingga kini, anggapan tersebut hanya masuk dalam teori aneh yang lebih condong pada teori konspirasi belaka.

2. Teori tentang kecepatan kereta api yang keliru

Seorang ilmuwan dan dosen sains bisa saja keliru dalam mengemukakan gagasannya, bahkan hipotesis yang ia keluarkan bisa saja dipatahkan oleh hipotesis lainnya. Salah satu anggapan yang salah dari ilmuwan adalah adanya teori yang menyatakan bahwa manusia tidak dapat berada dalam kereta api dengan kecepatan tinggi.

Ilmuwan yang mencetuskan teori tersebut adalah Dionysius Lardner, seorang dosen dan ilmuwan terkemuka pada era 1800-an di Inggris, seperti dicatat dalam Computer History. Pada saat itu, ia beranggapan bahwa manusia akan mati dengan cepat jika menaiki lokomotif dengan kecepatan tinggi.

Ia juga menganalisis bagaimana asap dari lokomotif dapat meracuni penumpang. Teori yang ia keluarkan tampaknya sedikit keliru. Pasalnya, ia mungkin saja tidak memasukkan variabel lainnya, contohnya variabel yang berhubungan dengan keamanan penumpang.

Lardner juga pernah menggagas sebuah hipotesis bahwa kapal laut uap tak akan pernah bisa melintasi Samudra Atlantik karena dianggap logam tak akan kuat menahan air laut. Anggapan ini lagi-lagi dapat dengan mudah dipatahkan oleh teknologi. Terbukti sudah ada banyak kapal uap yang melintasi Atlantik tanpa kendala berarti.

Baca Juga:Teori Konspirasi Kartun The Simpsons

3. Teori lobotomi

Teori lobotomi merupakan teori medis paling menyiksa yang pernah diyakini dan dilakukan banyak ahli medis pada masa lampau. Lobotomi berarti sebuah tindakan medis untuk melubangi kepala yang diklaim dapat menyembuhkan penyakit kejiwaan, ayan, bahkan halusinasi.

Teori melubangi tengkorak kepala ini awalnya muncul pada era 1800-an di sebuah rumah sakit jiwa yang berada di Swiss, seperti ditulis dalam Britannica. Dokter spesialis kejiwaan bernama Gottlieb Burkhardt telah sukses menghilangkan gejala sakit mental, seperti halusinasi, gelisah ekstrem, dan emosi tak terkontrol dari sebagian pasiennya.

Namun, cara yang ia gunakan cukup ekstrem. Ia memiliki sebuah teori yang menyatakan bahwa sumber kelainan jiwa berada di dalam otak manusia dan itu hanya bisa diobati dengan cara melubangi kepala penderita. Tidak dapat dibayangkan bagaimana mengerikannya operasi ini, apalagi saat itu teknologi bedah belum sebaik sekarang.

Uniknya, teori mengerikan ini bertahan cukup lama hingga era 1900-an. Masih ada beberapa kalangan medis di saat itu yang melakukan praktik lobotomi. Mulai 1950 hingga 1980, praktik ini mulai ditinggalkan. Bahkan, pada 1980 hingga seterusnya, lobotomi resmi dilarang di seluruh dunia.

Related posts