serbaserbidunia – Di balik keramaian dunia modern yang serba cepat, Inggris mempertahankan salah satu tradisi paling halus, tenang, dan memikat yang pernah dikenal dunia: minum teh. Tradisi ini bukan sekadar rutinitas minum, tetapi telah menjadi lambang keanggunan, etiket sosial, dan simbol budaya yang mengakar dalam kehidupan masyarakat Britania. Dari kediaman bangsawan di abad ke-19 hingga kedai-kedai teh bergaya Victoria yang kini kembali tren, minum teh di Inggris menyuguhkan lebih dari sekadar rasa ia menawarkan pengalaman penuh sejarah dan estetika.
Artikel ini akan mengulas dengan mendalam tradisi minum teh paling elegan dari Inggris. Bukan hanya membahas teh itu sendiri, tapi juga menyelami tata cara penyajiannya, filosofi di balik kebiasaannya, hingga transformasi modernnya di abad ke-21.
Asal Usul Tradisi Minum Teh di Inggris
Teh pertama kali diperkenalkan ke Inggris pada awal abad ke-17, saat bangsa Eropa mulai berhubungan dagang dengan Tiongkok dan India. Pada masa itu, teh masih dianggap sebagai barang mewah dan eksklusif. Hanya kaum bangsawan yang mampu menikmati minuman ini, dan itu pun dalam jumlah terbatas.
Teh menjadi populer di kalangan aristokrat berkat Catherine of Braganza, istri Raja Charles II, yang berasal dari Portugal. Ia membawa kebiasaan minum teh ke istana Inggris sekitar tahun 1662. Sejak saat itu, teh mulai menjadi bagian dari budaya istana dan kemudian menyebar ke masyarakat luas.
Afternoon Tea: Ritual Anggun di Sore Hari
Dari semua bentuk tradisi minum teh, tidak ada yang sepopuler dan seterkenal Afternoon Tea. Tradisi ini dipercaya bermula pada awal 1840-an oleh Anna, Duchess of Bedford, yang merasakan lapar di antara waktu makan siang dan makan malam. Untuk mengatasinya, ia meminta disajikan teh dengan camilan ringan seperti sandwich dan kue-kue kecil.
Kebiasaan tersebut ternyata disukai kalangan sosialita lain, dan akhirnya berkembang menjadi acara elegan dengan piring-piring porselen, teh harum, serta hidangan mungil yang disajikan dengan estetika tinggi.
Afternoon tea biasanya disajikan antara pukul 15.30–17.00. Hidangannya mencakup:
-
Teh pilihan: Earl Grey, Darjeeling, Assam, atau English Breakfast.
-
Finger sandwiches: seperti telur dan cress, mentimun, atau salmon asap.
-
Scone dengan krim dan selai stroberi: simbol utama afternoon tea.
-
Kue mini dan tart buah: pemanis setelah camilan gurih.
Perbedaan Afternoon Tea dan High Tea
Banyak orang salah mengira bahwa “high tea” adalah versi lebih elegan dari afternoon tea. Padahal justru sebaliknya. Berikut perbedaannya:
-
Afternoon Tea adalah acara santai nan berkelas yang dilakukan kalangan atas sebagai camilan sore.
-
High Tea awalnya adalah jam makan malam para pekerja kelas menengah dan buruh di abad ke-19, dengan sajian berat seperti pai daging, telur rebus, dan teh hangat.
Nama “high tea” berasal dari meja makan tinggi tempat makan malam disajikan, bukan dari status sosialnya.
Etika Minum Teh ala Inggris
Minum teh di Inggris memiliki aturan tidak tertulis yang dijunjung tinggi, terutama saat berada dalam jamuan formal atau afternoon tea. Berikut etiket yang dianggap elegan:
-
Cara Memegang Cangkir
Pegang gagang cangkir teh dengan ibu jari dan jari telunjuk, sedangkan jari tengah menyangga bagian bawahnya. Jangan menyisipkan jari ke dalam gagang. -
Jangan Mengangkat Kelingking
Bertentangan dengan anggapan populer, mengangkat kelingking saat meminum teh dianggap berlebihan dan tidak sopan. -
Mengaduk dengan Lembut
Gunakan sendok teh untuk mengaduk dengan gerakan perlahan memutar dari jam 6 ke arah jam 12, tanpa suara berisik atau menyentuh sisi cangkir. -
Scone Dimakan dengan Tangan, Bukan Pisau
Scone sebaiknya dibelah dengan tangan, diolesi krim dan selai, lalu dimakan perlahan. Jangan dibuat seperti sandwich.
Teh Paling Populer di Inggris
Bagi masyarakat Inggris, teh bukan sekadar minuman—ia bagian dari identitas nasional. Beberapa jenis teh yang paling digemari antara lain:
-
English Breakfast Tea
Campuran hitam yang kuat, cocok untuk pagi hari. Biasanya disajikan dengan susu dan gula. -
Earl Grey
Teh hitam dengan aroma khas dari minyak bergamot. Rasanya halus, wangi, dan aristokratik. -
Darjeeling
Dijuluki “Champagne of Teas”, berasal dari India. Rasanya ringan dan kompleks. -
Assam
Teh hitam dari India dengan rasa malty dan pekat, sangat cocok untuk dicampur susu. -
Green Tea dan Herbal Tea
Meskipun bukan bagian dari tradisi klasik, teh hijau dan herbal semakin populer di Inggris modern karena manfaat kesehatannya.
Pengaruh Tradisi Minum Teh terhadap Budaya Inggris
Minum teh telah menjadi elemen kultural yang sangat penting dalam masyarakat Inggris. Tradisi ini tidak hanya hadir di rumah-rumah, tetapi juga di hotel, taman, kantor, dan bahkan di istana kerajaan.
✧ Di Televisi dan Sastra
Banyak adegan klasik dalam drama Inggris yang melibatkan percakapan di sekitar meja teh. Bahkan di buku-buku seperti karya Jane Austen atau Agatha Christie, minum teh sering menjadi momen penting dalam cerita.
✧ Sebagai Sarana Diplomasi
Di acara resmi atau kenegaraan, teh sering disajikan sebagai simbol keramahan. Bagi diplomat Inggris, teh adalah alat lembut untuk membangun hubungan.
Tradisi Afternoon Tea di Hotel-Hotel Mewah
Saat ini, afternoon tea tetap hidup dan bahkan menjadi daya tarik wisata. Banyak hotel bergengsi di London menyajikan paket afternoon tea dengan pengalaman lengkap. Beberapa di antaranya:
-
The Ritz London
Afternoon tea klasik diiringi musik piano dan sajian tiga tingkat porselen. -
Claridge’s Hotel
Menghadirkan sentuhan kontemporer pada tradisi, dengan teh pilihan dari seluruh dunia. -
Fortnum & Mason
Salah satu toko teh tertua di Inggris, terkenal dengan koleksi teh eksklusif dan paduan hidangan klasik.
Paket afternoon tea biasanya harus dipesan jauh-jauh hari dan bisa dihargai cukup tinggi, mengingat pengalaman yang ditawarkan sangat premium.
Transformasi Modern: Vegan Tea dan Teh untuk Generasi Muda
Dalam beberapa tahun terakhir, tradisi minum teh di Inggris mulai mengalami evolusi. Seiring meningkatnya gaya hidup sehat dan tren veganisme, banyak kedai teh dan restoran menyajikan plant-based afternoon tea.
Hidangan seperti scone tanpa produk hewani, sandwich berbahan dasar nabati, dan teh herbal organik kini semakin umum ditemukan. Di sisi lain, generasi muda mulai mengapresiasi tradisi ini lewat “Insta-worthy” tea sets yang tampil lebih trendi dan fotogenik.
Beberapa variasi kontemporer dari afternoon tea:
-
Asian Fusion Tea: menggabungkan teh hijau Jepang, dim sum mini, dan mochi.
-
Chocolate Afternoon Tea: menyajikan ragam teh dan makanan penutup berbasis cokelat.
-
Tipsy Tea: afternoon tea yang disertai koktail ringan atau prosecco.
Minum Teh di Rumah Tangga Inggris
Terlepas dari semua kemewahan afternoon tea, minum teh juga adalah kebiasaan sederhana sehari-hari di hampir setiap rumah di Inggris. Rata-rata orang Inggris meminum sekitar 3–4 cangkir teh per hari, dari pagi hingga malam. Teh di rumah biasanya disajikan dengan:
-
Teh kantong (teabag) merek lokal
-
Air panas dari ketel listrik
-
Sedikit susu
-
Gula sesuai selera
Minum teh bahkan kerap menjadi solusi untuk segala hal, dari stres ringan hingga cuaca mendung, bahkan sebagai respon sopan dalam obrolan sehari-hari seperti: “Let’s have a cuppa, shall we?”
Teh dan Musim: Sajian yang Berubah Sepanjang Tahun
Musim turut memengaruhi jenis teh dan cara penyajiannya:
-
Musim dingin: teh hitam hangat dengan jahe atau kayu manis.
-
Musim semi: afternoon tea dengan bunga lavender dan scone lemon.
-
Musim panas: cold brew tea atau iced tea dengan buah segar.
-
Musim gugur: teh chai hangat dengan paduan rempah klasik.
Dengan begitu, tradisi teh di Inggris terus terasa segar dan relevan di setiap musim.
Warisan Budaya yang Diteruskan
Inggris tak sekadar menjadikan teh sebagai minuman sehari-hari, melainkan telah berhasil mengangkatnya menjadi simbol nasional. Bahkan UNESCO pernah mempertimbangkan afternoon tea sebagai warisan budaya tak benda yang perlu dilestarikan.
Sekolah-sekolah, museum, bahkan tempat kerja turut mengedukasi pentingnya menjaga tradisi ini. Di beberapa kota kecil, komunitas lokal mengadakan acara minum teh massal sebagai bagian dari kebersamaan warga.
Teh, Cangkir, dan Keanggunan yang Menyatu
Tradisi minum teh di Inggris lebih dari sekadar menuangkan air panas ke dalam cangkir. Ini adalah tentang estetika, tata krama, sejarah, dan penghormatan terhadap momen santai bersama orang lain. Dari ritual sederhana di dapur keluarga hingga afternoon tea di hotel mewah, budaya minum teh mengajarkan kesopanan, keanggunan, dan kenyamanan dalam bentuk paling murni.
Dalam dunia yang semakin sibuk, tradisi ini tetap relevan sebagai pengingat bahwa kita semua butuh jeda sejenak—untuk menikmati secangkir teh, mengobrol hangat, dan menikmati hidup dalam irama yang lebih lambat namun berkelas.