Serba-Serbi Pernikahan dari Tradisi Ajaib Dunia

Serba-Serbi Pernikahan dari Tradisi Ajaib Dunia

serbaserbidunia – Pernikahan bukan hanya sekadar momen bersatunya dua insan, tetapi juga menjadi refleksi budaya, keyakinan, dan nilai-nilai sosial yang dipegang oleh suatu komunitas. Di seluruh penjuru dunia, momen sakral ini diliputi oleh beragam ritual yang unik beberapa terasa romantis, sebagian lainnya tampak aneh, bahkan ada yang dianggap “ajaib” oleh masyarakat luar.

Bagi masyarakat setempat, tradisi-tradisi pernikahan tersebut tidak hanya penting secara simbolis, tetapi juga dipercaya membawa keberkahan, keselamatan, dan keharmonisan dalam kehidupan rumah tangga. Dari ritual menangis bersama, melempar kayu bakar, hingga menculik mempelai perempuan tradisi pernikahan di dunia mencerminkan keragaman cara manusia merayakan cinta.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas berbagai adat pernikahan yang tak biasa namun sarat makna dari berbagai negara. Yuk, simak serba-serbi pernikahan dari tradisi ajaib dunia!

1. Cina – Tradisi Menangis Sebulan Sebelum Menikah

Di daerah Tujia, Provinsi Sichuan, Cina, ada tradisi unik yang dilakukan oleh mempelai perempuan sebelum hari pernikahan: menangis selama 30 hari berturut-turut. Namun jangan salah, ini bukan tanda penolakan.

Ritual ini dikenal dengan nama “Zuo Tang”, di mana sang pengantin wanita mulai menangis setiap malam, kemudian diikuti oleh ibunya, neneknya, dan perempuan lain di desa. Tangisan ini menjadi bentuk ungkapan rasa syukur, haru, dan penghormatan terhadap keluarga yang akan ditinggalkan.

Meski terdengar ganjil, suara tangisan yang berjenjang dari para perempuan ini menjadi simbol solidaritas dan kebersamaan yang sangat dihargai dalam budaya mereka.

2. India – Ritual Melempar Kotoran Sapi untuk Cinta Abadi

Di India, khususnya komunitas tertentu di Madhya Pradesh, beberapa calon pengantin mengikuti ritual spiritual dengan melemparkan kotoran sapi sebagai bagian dari upacara pernikahan. Meski bagi orang luar hal ini tampak jorok, bagi masyarakat setempat, kotoran sapi dianggap suci dan membawa berkah.

Tujuan dari ritual ini adalah untuk membersihkan jiwa, mengusir roh jahat, dan memulai kehidupan baru dengan penuh restu. Tradisi ini menunjukkan bagaimana elemen paling sederhana dari alam bisa memiliki makna religius yang mendalam dalam konteks budaya tertentu.

3. Korea Selatan – Pukulan pada Telapak Kaki Mempelai Pria

Setelah upacara pernikahan di Korea Selatan selesai, sang mempelai pria akan melalui prosesi unik yaitu dipukul di bagian telapak kakinya dengan ikan kering atau tongkat kayu oleh teman-temannya.

Meskipun terdengar menyakitkan, ritual ini biasanya dilakukan sambil tertawa, penuh candaan. Pukulan tersebut dianggap sebagai tes kekuatan dan simbol persiapan menuju pernikahan yang ‘serius’. Dalam budaya Korea, humor kerap menjadi bagian dari momen-momen penting untuk meringankan suasana tegang.

4. Kenya – Ciuman yang Diharamkan oleh Sang Ayah

Suku Maasai di Kenya memiliki kebiasaan yang cukup mengejutkan. Ketika seorang ayah melepas anak perempuannya menikah, ia meludah ke kepala dan dada sang pengantin wanita sebagai bentuk restu.

Meludah, yang mungkin dipandang menjijikkan oleh masyarakat luar, justru dalam budaya Maasai merupakan tanda keberuntungan dan penghormatan. Sang pengantin kemudian berjalan pergi tanpa menoleh ke belakang—tanda bahwa ia benar-benar meninggalkan rumah orang tuanya untuk hidup baru.

5. Skotlandia – Tradisi “Blackening of the Bride”

Salah satu tradisi pernikahan yang terbilang ekstrem terjadi di Skotlandia. Dalam ritual ini, pengantin perempuan (dan kadang pria juga) disiram dengan cairan menjijikkan seperti telur busuk, susu basi, dan lumpur oleh teman-teman dan keluarganya.

Tujuannya adalah untuk menguji ketahanan si pengantin. Jika mereka bisa melewati cobaan ini tanpa mengeluh, maka mereka dipercaya bisa menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan pernikahan.

Walau terlihat “brutal”, ini dilakukan dalam suasana penuh tawa dan kasih sayang.

6. Jepang – Prosesi Suci dalam Busana Kimono Putih

Di Jepang, pernikahan tradisional Shinto dilakukan dalam suasana khidmat dengan busana khusus. Pengantin wanita mengenakan kimono putih yang disebut “Shiromuku”, melambangkan kesucian dan keinginan untuk menjadi istri yang siap belajar dari keluarga baru.

Prosesi pernikahan berlangsung dengan persembahan kepada dewa di kuil Shinto. Mempelai juga akan melakukan tukar cawan sake sebanyak tiga kali sebagai simbol penyatuan dua jiwa. Meskipun terkesan formal, setiap langkah dalam upacara ini sangat sarat makna spiritual.

7. Jerman – Tradisi Memecahkan Piring

Dalam budaya Jerman, sebelum hari pernikahan, keluarga dan teman-teman akan berkumpul untuk acara bernama Polterabend, di mana mereka sengaja memecahkan peralatan dapur seperti piring dan cangkir.

Kepingan yang berserakan itu harus dibersihkan bersama oleh kedua calon pengantin. Tradisi ini menjadi pelajaran simbolik bahwa pernikahan penuh dengan “kekacauan” yang hanya bisa diatasi jika suami dan istri bekerja sama.

8. Filipina – Merpati sebagai Simbol Keharmonisan

Dalam upacara pernikahan di Filipina, ada tradisi unik di mana pasangan pengantin akan melepaskan sepasang merpati putih. Merpati dianggap simbol cinta abadi, kedamaian, dan keharmonisan dalam rumah tangga.

Pasangan tersebut diyakini akan memiliki kehidupan yang damai dan seimbang seperti burung-burung yang terbang bersama menuju langit terbuka.

9. Perancis – Ritual Minum dari Toilet (Versi Mewahnya)

Salah satu tradisi aneh dari wilayah pedesaan Perancis adalah membuat pengantin minum dari toilet mini. Awalnya, tradisi ini cukup ekstrem, yaitu memaksa pengantin meminum campuran alkohol dari toilet bersih sebagai simbol keberanian.

Kini, versi modernnya menggunakan piala berbentuk toilet kecil berisi cokelat dan champagne, yang disajikan setelah pesta. Aneh tapi lucu, ini menjadi hiburan untuk para tamu.

10. Indonesia – Ragam Tradisi dari Sabang sampai Merauke

Indonesia sendiri kaya akan ritual pernikahan yang ajaib dan penuh makna. Beberapa di antaranya:

  • Minangkabau: Pengantin perempuan menjemput mempelai pria, karena sistemnya matrilineal.

  • Bugis: Pengantin wanita harus berdiam di kamar selama berhari-hari sebelum pernikahan.

  • Bali: Ada upacara “mekala-kalaan” sebagai bentuk penyucian jiwa.

  • Dayak: Mengadakan ritual bakar kemenyan dan tarian adat sebelum ijab kabul.

Tradisi-tradisi ini memperlihatkan betapa pernikahan di Indonesia tak hanya menyatukan dua orang, tapi juga dua keluarga dan budaya.

Apa Makna Dibalik Tradisi yang Tak Biasa Ini?

Banyak dari tradisi-tradisi ajaib ini lahir dari nilai-nilai kuno yang diwariskan turun-temurun. Tujuan utamanya sering kali sama:

  • Menyimbolkan awal yang baru

  • Menolak bala atau gangguan roh jahat

  • Mengajarkan kesabaran dan kerja sama

  • Mengikat tali kekeluargaan yang lebih luas

Bahkan, dalam hal-hal yang tampak ganjil seperti dipukul dengan ikan, dilumuri lumpur, atau harus menangis berhari-hari tersimpan filosofi hidup yang dalam dan spiritual.

Tradisi yang Mulai Berubah atau Hilang

Seiring modernisasi dan pengaruh globalisasi, banyak tradisi pernikahan yang mulai ditinggalkan atau diubah. Generasi muda memilih upacara yang lebih simpel, praktis, dan ekonomis. Beberapa alasan perubahan itu antara lain:

  • Biaya tinggi untuk melaksanakan ritual penuh

  • Ketidaksesuaian dengan nilai-nilai agama modern

  • Kebutuhan akan upacara yang lebih universal dan mudah dimengerti semua kalangan

Namun, sebagian masyarakat tetap berusaha mempertahankan tradisi sebagai bentuk identitas budaya. Tak sedikit pula pasangan yang memodifikasi ritual agar tetap relevan namun tetap bermakna.

Pernikahan Sebagai Panggung Identitas Budaya

Pernikahan bukan hanya soal cinta personal, tapi juga panggung bagi budaya untuk menunjukkan eksistensinya. Melalui pernikahan, kita melihat bagaimana masyarakat memperlakukan cinta, keluarga, dan masa depan.

Beberapa menyambutnya dengan simbol kekuatan fisik, yang lain dengan spiritualitas mendalam, ada juga yang melibatkan seluruh desa dalam perayaannya. Apapun bentuknya, setiap pernikahan mencerminkan sistem kepercayaan dan nilai sosial yang hidup dalam komunitas itu.

Cinta yang Dibungkus Tradisi Ajaib

Dari Skotlandia hingga Indonesia, dari Korea sampai Kenya, satu hal yang pasti: pernikahan adalah momen penting dalam hidup yang layak dirayakan dengan cara paling bermakna menurut budaya masing-masing. Tradisi-tradisi yang terlihat aneh di mata luar, justru mengandung warisan nilai yang mengakar dalam.

Serba-serbi pernikahan dari berbagai belahan dunia ini mengajarkan kita untuk tidak hanya melihat cinta dari sisi romantis, tapi juga dari sisi spiritual, sosial, dan budaya. Setiap ritual membawa pesan tersendiri, yang kadang tak bisa dijelaskan dengan logika, tapi dapat dirasakan oleh hati.

Dan pada akhirnya, meski bentuknya berbeda, tujuan semua tradisi ini sama: mengiringi langkah dua hati menuju hidup baru yang penuh harapan, berkah, dan kebahagiaan.

Related posts